KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) yang merupakan unsur Satkor Koarmada II dan tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, mendapat kehormatan memimpin pelaksanaan Maneuvering Exercise (Miscex) 831 Advance Maneuvering Exercise bersama seluruh unsur Maritime Task Force (MTF). Latihan ini digelar di Area of Maritime Operation, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (26/8).
Latihan manuver bersama tersebut dipimpin langsung oleh MTF Commander baru dari Jerman, didampingi Commander Sector West BG Nicola Mandolesi (Italia), Commander Sector East BG Fernando Ruiz Gomes (Spanyol), serta DMTF COS Kolonel Laut (P) Indra Dharma yang turut onboard di kapal FGS Brandenburg F-215. Kehadiran para perwira tinggi tersebut untuk meninjau langsung profesionalitas, interoperabilitas, dan kesiapan unsur MTF dalam menghadapi berbagai ancaman di laut.
Kegiatan ini menjadi latihan manuver bersama ketiga kalinya yang melibatkan KRI SIM-367 sejak bergabung dengan MTF UNIFIL pada Januari lalu. Unsur yang terlibat antara lain BNS Sangram F-113, FGS Brandenburg F-215, HS Adrias F-459, TCG Bafra F-505, LNS Saida PB 6, serta helikopter AS 565 Mbe Panther HS-1306. Seluruh kapal berlayar dalam formasi di tengah kondisi Laut Mediterania yang bergelombang, dengan skenario menghadapi ancaman multidomain pada peperangan laut yang kompleks.
Dari unsur udara, helikopter HS-1306 yang dipiloti Mayor Laut (P) Arif Heri dan copilot Lettu Laut (P) M. Langgeng Prakoso turut melaksanakan Photo Exercise (Photex) untuk mendokumentasikan jalannya latihan. Kehadiran unsur udara ini semakin memperkuat integrasi manuver laut dan udara yang menjadi kunci keberhasilan operasi gabungan multinasional.
Komandan KRI SIM-367 sekaligus Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, menyampaikan bahwa latihan ini merupakan bagian penting dalam mandat Resolusi PBB 1701. “Latihan ini juga merupakan implementasi dari upaya confidence building measure. Kepercayaan untuk memimpin pelaksanaan manuver dalam operasi dan latihan bersama unsur multinasional memiliki arti penting bagi diplomasi angkatan laut,” tegasnya.